Pages

Tuesday, January 18, 2011


KASUS : “KEHILANGAN” KURSI


Sebuah organisasi manufacturing yang mempunyai karyawan sekitar 270 orang mempekerjakan seorang manajer pabrik baru dengan maksud untuk mengurangi biaya-biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, dan memperbaiki produktivitas karyawan. Pekerjaan adalah melelahkan dan kondisi-kondisi pekerjaan sangat tidak menyenangkan. Ini terutama disebabkan oleh panas dan debu yang ditimbulkan proses produksi. Hari kerja dibagi menjadi tiga shift, dimana lama waktu shift adalah 8 jam, tanpa waktu makan yang
ditetapkan secara eksplisit. Para karyawan biasanya membeli minuman dan makanan dari warung-warung di sekitar pabrik dan minum atau makan sambil bekerja. Teknisi keamanan pabrik mengemukakan bahwa gang-gang yang digunakan untuk lalu lintas truk-truk pengangkut barang sering terhambat atau terganggu oleh lalu lalang para karyawan yang memerlukan dan membeli minuman dan makanan. Manajer baru mengambil keputusan untuk membangun sebuah cafeteria untuk mengurangi  bahaya keamanan ini dan untuk memberikan kepada para karayawan suatu tempat makan jauh dari proses produksi yang tidak menyanangkan.


Setelah bangunan diselesaikan, para karyawan mulai makan di cafeteria seperti yang diharapkan. Bagaimanapun juga, meninggalkan lokasi pekerjaan menunjukkan secara implicit adanya periode istirahat untuk makan bagi para karyawan. Waktu yang dihabiskan para karyawan untuk keperluan tersebut tebtunya naik secara menyolok, dan sebagai akibatnya terjadi penurunan produktivitas. Manajer pabrik kemudian memutuskan bahwa untuk menghindari para karyawan mondar-mandir ke cafeteria, dia akan memindahkan kursi-kursi. Para karyawan marah karena “kenyamanan” yang selama ini mereka rasakan telah diambil. Konsultan pengembangan organisasi (organization development), setelah diperkenalkan, memperoleh informasi dari serangkaian wawancara bahwa para karyawan tidak pernah menginnginkan cafeteria. Mereka sesungguhnya menginginkan lokasi yang lebih aman dari truk-truk pengangkut barang.

Pertanyaan kasus :

Apa kesalahan-kesalahan pokok yang dibuat manajemen dalam proses perubahan tersebut ? jelaskan jawaban saudara!

Jawab :

Dalam masalah pada kasus “kehilangan kursi” tersebut kesalahan manajemen terletak pada  pengaturan karyawan yang kurang memperhatikan keamanan pada lalu lintas kendaraan-kendaraan pabrik yang melintas pada saat mereka lalu-lalang ke warung-warung disekitar pabrik.
Tapi setelah dibangun cafeteria karyawan bukannya memperbaiki kualitas kerja mereka,tetapi malah menurunkan produktivitas kerja mereka. Sebaiknya pemimpin perusahaan dan karyawan harus sama-sama mengerti kebutuhan perusahaan dan berusaha meningkatkan produktivitas kerja mereka.